Di Eropa Bank
Diselamatkan dan Generasi Muda terancam
Sejak kritis utang
meletus di Yunani akhir 2009 silam, Uni Eropa telah menciptakan sebuah
mekanisme penyelamatan yang kompleks untuk menopang keuangan Negara dan
membantu sector perbankan yang goyah. Tak kurang dari 700 miliar euro atau sekitar
Rp. 8.859 triliun telah digelontorkan. Namun, sedikit yang telah dilakukan
untuk mengatasi dampak sosial yang ditimbulkan krisis tersebut.
Presiden Parlemen
Eropa Martin Schulz menyatakan, diperkirakan lebih dari 26 juta orang
menganggur di seluruh Uni Eropa, termasuk satu dari dua pemuda di Yunani,
Spanyol, dan sebagian Italia, serta Portugal. Tingginya tingkat pengangguran
telah menimbulkan gelombang protes dan kekerasan mewabah diselatan Eropa. “Sebuah
kondisi yang jelas berakibat pada pemerintahan yang tidak stabil,” ujar Schulz,
seperti dikutip Reuters.
Menurut Schulz,
jika kondisi ini terus bertahan, Uni Eropa secara keseluruhan akan berada dalam
bahaya yang nyata. Angka yang diliris pekan
lalu menunjukkan, 57 persen penduduk Yunani dengan usia 15-24 tahun tidak
memiliki pekerjaan. Kondisi yang sama terjadi di Spanyol, tempat beberapa
lulusan universitas dengan usia 30 tahun tidak memililki pekerjaan.
Para kepala Negara dan
kepala pemerintah Uni Eropa akan membahas dampak krisis ini dalam pertemuan
puncak forum Negara Eropa pada 14-15 maret mendatang. Terdapat rencana untuk
memberikan jaminan pekerjaan kepada pemuda. Nantinya, seseorang yang usianya
dibawah 25 tahun dipastikan menerima tawaran kerja, pendidikan lanjutan,atau
pekerjaan yang berhubungan dengan pelatihan, setidaknya empat bulan setelah
meninggalkan pendidikan atau dipekerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar