Jumat, 04 Januari 2013

Saat Hujan, Perhatikan Kompone yang Rentan Air


Saat Hujan, Perhatikan Komponen-Komponen yang Rentan Air.
Musim hujan telah datang, genangan air hujan banyak kita temukan dijalan-jalan ibukota. Karena ingin cepat sampai ditempat tujuan, terkadang banyak dari kita para pengendara khususnya sepeda motor nekat menerjang genangan air yang menutupi ruas jalan.
Meskipun sepeda motor kita dirancang sedemikian rupa hingga diklaim anti air, namun kemungkinan beberapa komponen pada sepeda motor masih bisa “masuk angin” akibat tersiram air. Ada baiknya kita mengecek dan mengantisipasi agar performa sepeda motor tetap terjaga meski curah hujan mulai meninggi belakangan ini.
Menurut Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor, seperti yang dikutip dari kompas.com mengatakan ada beberapa komponen motor yang rawan kemasukan air dan berpotensi menghambat laju sepeda motor. “Di musim hujan ini kita harus siap dengan kondisi terburuk. Cek tekanan dan kembangan ban, lampu, dan rem itu wajib. Tapi ada beberapa komponen lain yang rentan air,” ujarnya.
Inilah komponen yang bisa bikin sepeda motor “rewel” bila terkena hujan :
1.    Kampas rem.
Jika masih model tromol, lalu kondoso ampas sudah tipis. Ketika kemasukkan air, rumah teromol (bagian dalam) dari besi bertemu dengan lempengan kampas yang sudah habis. Ciri-cirinya, jika direm berdecit, atau jika kena air kendaraan akan nyelonong.
2.    Kabel gas.
Terdapat penghubung antara tuas (handle) dengan kabel yang biasanya ditutup oleh karet khusus (booth). Pastikan karet bagus dan belum getas, karena jika karet ini sudah tidak berfungsi dengan baik, air akan dengan mudah memasuki kabel gas. Efeknya, tuas akan seret karena karat di kabel gas. Kemungkinan lain adalah masuknya air ke karburator melalui kabel gas.
3.    Cop busi.
Banyak kasus, cop busi sudah pecah dan getas mengakibatkan listrik “nge-ground” karena kena air.  Komponen ini tercatat paling banyak membuat pengendara harus berhenti di pinggir karena sepeda motornya mati kebanjiran. Triknya, bagian keramik busi atau pinggiran cop busi disemprot WD-40, atau diolesi griss yang mampu menahan panas. “Banyak yang menutupnya dengan solasi, tapi sebenarnya  tidak disarankan. Bila perlu ganti saja cop busi yang sudah usang,” terang Edi.
4.    Saringa Udara.
Sama sekali tidak pernah disarankan untuk mencopot saringan udara. Karena selain membuat karburator cepat kotor karena endapan debu, air juga bisa masuk keruang bakar dan menyebabkan mesin mati.
Semoga info diatas dapat bermanfaat  bagi anda pengendara motor agar berhati-hati. karena berkendara saat hujan serta selalu merawat kondisi motor dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar