Siapa Orang Biak??
Orang Biak mendiami wilayah di Pulau
Biak dan pulau-pulau kecil di sekitarnya yang terletak disebelah paling utara
kawasan Teluk Cendrawasih, Papua. Perawakan lelaki suku Biak biasanya
gagah-gagah, perempuannya juga relative semampai. Nama Biak berasal dari bahasa
setempat, Vyak (bahasa Biak tak mengenal konsonan “b”). Artinya “buih”, mengacu
pada Pulau Biak yang terletak seperti buih di laut dari kejauhan.
Sehubungan tinggal dikepulauan yang
dikelilingi lautan, orang Biak mempunyai tradisi maritim yang mengakar. Seorang
warga Kepulauan Padaido, Lot Morin (62 tahun) mengatakan, kakeknya dahulu kerap
berperahu sampai ke Pulau Ternate dan Tidore di Maluku Utara.
Warga Biak yang berlayar ke
tempat-tempat jauh akan pulang membawa cenderamata, terutama piring, keramik.
Keramik ini kelak menjadi instrument penting pada acra-acara kebudayaan Biak.
Orang Biak bangga dengan peran besar
mereka di Papua. Mereka mengklaim, warga Biak yang menyebar penginjilan ke
seantero Papua. Pahlawan Nasional dari Biak, Frans Kaisepo, berperan
menciptakan nama Irian dari bahasa Biak. Sementara, Esterlina Sroyer, kapolres
perempuan pertama di Papua, adalah putrid Biak. Di pihak lain, tokoh pejuang
kemerdekaan Papua, Filep Karma, juga lahir di Biak.
Posisi Biak yang kerap menjadi
persinggahan membuat sebagian warga Biak tak canggung dengan tamu dan
pendatang. Selama saya di Biak, selalu warga setempat yang menyapa terlebih
dahulu dengan “selamat pagi” , “selamat siang”, atau ‘selamat malam”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar