Mualaf London Berbagi Pengalaman di UCL
Beberepa mualaf London berbagi
pengalaman mengenai keislaman mereka di University Collage London (UCL), beberapa waktu lalu. Para mualaf itu
mengisahkan perjalanan hidayah mereka dalam acara Islam Awareness Week yang
dihelat universitas tersebut.
Sara Lawler (19 tahun) adalah
salah satu mualaf yang mendapat kesempatan tersebut. Di hadapan para mahasiswa
UCL, Sara yang juga seorang mahasiswi mengaku terpesona atas penghargaan islam
terhadap wanita.
“Islam memberikan status yang
tinggi bagi perempuan, bagaimana mereka harus dihargai dan dihormati. Ini adalah
cara hidup yang murni, damai dan membawa pada kebaikan.” Kisah Sara, seperti
dikutip harian Evening Post.
Sara sempat mengenyam di Sekolah
Tinggi Katholik di tempat kelahirannya, Preston. Setahun ia sekolah disana
sebelum akhirnya pindah ke London. Setelah bersyahadat Desember lalu, sara giat
shalat lima waktu dan mengenakan jilbab. “Ini benar-benar sebuah keputusan
besar. Tapi saya telah melakukan banyak kajian dan ini adalah bagian dari hidup
saya.” Ujarnya.
Dengan keikutsertaanya dalam
Islam Awareness Week, Sara berharap dapat ikut andil dalam meluruskan
kesalahpahaman masyarakat tentang islam. Ia yang merupakan mahasiswa fotografi
pun bertekad menyuarakan hak Muslim melalui karya fotonya.
Islam Awareness Week memang
dimaksutnya unutk menepis segala kesalahpahaman tentang islam. Saat ini masih
banyak prasangka dan stereotip tentang Islam dan Muslim dikalangan masyaratak
Inggris, London pada khususnya.
Inggris merupakan rumah bagi
2,5juta Muslim. Berdasarkan sensus penduduk Inggris, jumlah Muslim selalu
meningkat secara signifikan. Pada 2011, jumlah mereka meningkat dari tiga
persen ke 4,8 persen dari total penduduk. Diantara agama lain, Islamlah agama
yang perkembangannya tercepat di negara monarki konstitusional tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar